Jumat, 17 April 2009

Kecanduan situs porno

KECANDUAN SITUS PORNO

Jumlah pengakses situs-situs porno di internet cenderung meningkat. Konon, banyak psikolog dan ahli ilmu-ilmu sosial lainnya yang menaruh perhatian pada dampak yang ditimbulkan oleh situs-situs porno ini.

Sedikitnya ada dua pandangan yang muncul dalam hal ini.

  • pandangan yang menganggap situs porno mendorong terjadinya hal-hal yang bersifat patologis bagi pengguna (user).

    Artinya, pandangan ini cenderung berfokus pada perilaku addictive (kecanduan) dan compulsive, yaitu mendorong untuk terus mengaksesnya sehingga akhirnya hanya dampak negatif yang didapat.

  • pandangan yang menganggap bahwa situs porno itu hanya sarana teknologi canggih untuk mengeksplorasi dan mencari informasi mengenai masalah-masalah seksual.

    Dalam hal ini, artinya mengakses situs porno merupakan suatu ekspresi seksual.

Patologis

Banyak pendapat yang mengatakan bahwa situs porno itu mendorong terjadinya tindak kriminal dan perilaku seks menyimpang. Pendapat ini diasumsikan demikian karena situs porno memungkinkan si pengguna untuk melakukan berbagai hubungan komunikasi erotik melalui komputer. Mulai dari tingkatan yang bersifat godaan sampai lelucon porno, pencarian, dan tukar-menukar informasi mengenai pelayanan seksual sampai pada diskusi terbuka tentang perilaku seks menyimpang.

Selain itu, komunikasi melalui internet sering kali digunakan untuk mengeksploitasi pornografi yang melibatkan usia anak-anak dan remaja serta alat yang dipakai untuk menyamarkan identitas seksual seseorang dengan tujuan tertentu.

Beberapa ciri seseorang yang sudah kecanduan situs porno

  • tidak memiliki keterampilan sosial yang memadai,
  • sering bergelut dengan fantasi-fantasi yang bersifat seksual,
  • suka berkomunikasi dengan figur-figur ciptaan hasil imajinasinya sendiri,
  • dan tidak mampu mengendalikan diri untuk tidak mengakses situs porno.

Adapun perilaku kompulsif dalam mengakses situs porno biasanya perilaku tersebut didorong oleh faktor-faktor seperti
  • kesepian,
  • kurang percaya diri,
  • dan kurangnya pengendalian diri terhadap masalah seksual.

Ekspresi seksual

Beberapa individu justru melihat situs porno sebagai media yang menyediakan beragam informasi supercepat mengenai masalah-masalah seksual sekaligus menawarkan cara-cara baru dan tersembunyi. Dikatakan tersembunyi karena pengguna merasa tidak ada orang lain yang tahu.

Untuk melakukan eksplorasi seksual, keberadaan situs porno dipandang dapat membantu individu yang sudah berpasangan maupun belum berpasangan yang mengalami masalah dalam hubungan seksual. Oleh karena itu, pandangan ini bisa disimpulkan, jika seseorang hanya menganggap situs porno sebagai alat untuk membantu masalah-masalah seksual saja, hal itu tidak bisa digolongkan sebagai seseorang yang memiliki masalah kejiwaan.

Dampak negatif pornografi

Dilihat secara patologis maupun ekspresi seksual, kecanduan pornografi di internet juga menimbulkan beberapa dampak negatif. Dari segi finansial, misalnya, jelas orang-orang ini akan menghabiskan banyak waktu untuk mengakses materi-materi tersebut yang otomatis akan meningkatkan biaya akses internet. Bahkan, uang mereka bisa dihabiskan untuk berlangganan pornografi komersial ini. Bagi pengakses seperti teman-teman yang masih sekolah, pornografi membuat turunnya konsentrasi.

Untuk perkembangan pribadi, pornografi juga bisa menyebabkan seseorang menjadi
  • budak nafsu,
  • malas kerja keras,
  • suka berbohong,
  • suka berkhayal,
  • sampai kehilangan orientasi masa depan.

Untuk mengatasi kecanduan materi porno di internet tidak bisa hanya dengan mengandalkan bermacam tips-tips teknis. Internet sebagai salah satu media elektronik yang paling cepat perkembangannya sulit untuk dibendung berbagai dampak negatifnya. Semua kembali ke pribadi masing- masing, karena ketika seseorang sudah mengambil langkah, tentu memiliki konsekuensi positif dan negatif. Nah, kalau sudah terbentur dengan dampak yang akhirnya negatif tentunya seseorang akan berpikir ulang tentang langkah yang telah diambilnya tadi.

Dari uraian di atas dapat terlihat bahwa pengguna internet memiliki berbagai tujuan dan alasan dalam mengakses situs porno. Apakah akan menggunakan situs tersebut untuk tujuan-tujuan positif atau malah sebaliknya? Namun, yang perlu diperhatikan yaitu jangan sampai situs porno merupakan ”menu harian” dalam mengakses internet. Kalau sudah dijadikan menu harian, bisa-bisa setiap pagi ”sarapan” situs porno dong. Apalagi kalau nanti RUU Antipornografi dan Pornoaksi sudah disahkan....

NANANG SARI ATMANTA
Relawan PSS PKBI DIY

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar minimal 3 kata